Advertisement 728 X 90

PASANG IKLAN DISINI BANNER UKURAN 728 X 90 CUMAN 100.000 PER BULAN

Panduan Cara Pembibitan Tanaman Hidroponik Dengan Stek Batang Part II

Pembahasan kali ini adalah lanjutan artikel dari Panduan Cara Pembibitan Tanaman Hidroponik Dengan Stek Batang Part I Jika suhu  ruangan pesemaian dapat disusahakan senantiasa cukup panasnya sekitar 28 derajat celcius, stek itu lebih cepat berakar daripada stek yang dibiarkan kedinginan di malam hari dan kepanasan di siang hari terik.

Tanda bahwa stek sudah berakar ialah adanya pertumbuhan baru yang nampak sudah tanaman segar kembali. Maka ia hanya boleh tinggal paling lama 1 minggu lagi, dalam pot persemaian itu, untuk kemudian dipindah tanamkan ke pot hidroponik yang lebih besar.

Cara lain untuk menyemai stek batang tanaman berbatang lunak, ialah dengan memakai perlite atau butiran hancuran batu apung sekecil kerikil, dalam kantong plastik. Mula-mula, bahan ini disirami air, kemudian air dikeluarkan dari kantong, dengan menungginggkan kantong plastik itu yang agak ditahan lehernya, sampai semua air keluar tuntas. Maka, perlite atau kerikil batu apungnya akan cukup lembab, namun tidak sampai basah kuyup.

Stek tanaman kemudian ditancapkan dalam medium tanam dalam kantong itu, kemudian ditutup dan ditaruh di tempat yang terang, tetapi tidak sampai  kepanasan oleh sinar matahari terik.

Supaya  tidak pengap  sesak nafas, kantong perlu dibuka sebentar setiap hari, tetapi jangan sampai mengganggu kedudukan tanaman.
Biasanya untuk menumbuhkan akar diperlukan 2 minggu sampai 1 bulan.Untuk mengetahui apakah stek sudah berakar, boleh menarik tanaman muda itu secara hati-hati. Jika medium tanamannya bergerak, maka tandanya  tanaman sudah berakar kuat. Dalam hal ini, ia sudah waktunya dipindah tanamkan ke pot hidroponik.

Stek cabang tanaman yang keras batangnya, seperti perdu dan pohon -pohonan, agak berbeda cara membuatnya. Cabang yang cocok untuk distek dengan memuaskan hanya yang masih bergaris tengah sebesar pensil saja. Itu dipotong pucuknya, sehingga tidak berdaun lagi, dan kemudian dipotongi lebih lanjut menjadi potongan stek sependek 20 cm. Tetapi usahakan agar padanya selalu ada mata tunasnya, paling sedikit 2 biji. Tempat pemotongan bagian bawah harus diusahakan sedikit di bawah tempat mata tunas itu, sisa cabang yang terlalu panjang dibawah tunas di dalam pot itu akan membusuk dan menjadi sumber penyakit.

Stek batang tanaman keras lama sekali menumbuhkan akar baru. Ada yang sampai setahun. Dipotong pada musim hujan, ia baru berakar pada musim hujan tahun berikutnya. Karena itu, penting sekali mengusahakan agar selama menunggu saat berakar ini, ia tidak diserbu rayap, kekeringan, atau  mendapat musibah lain.

Untuk menyemaikan stek yang minta waktu lama ini, jelas diperlukan tempat pesemaian yang terpencil dan tidak mendapat gangguan terlalu sering. Salah satu cara yang dapat ditempuh dengan mudah ialah membuat petakan atau kotakan dalam tanah (besarnya mana suka, tergantung pada jumlah stek yang akan disemai), yang nantinya dapat ditutup dengan sehelai kaca yang pas. Kotakan diisi dengan pasir yang sudah disterilkan dengan jalan direbus, sampai setinggi permukaan tanah semula, lalu dibahasahi. Stek batang yang sudah diiris bersih dan rata pangkalnya, kemudian ditancapkan sedemikian rupa dalamnya, sehingga masih ada lk. 2 1/2 cm yang muncul di atas permukaan pasir. Memang sebagian besar terbenam di bawah permukaan, tetapi ini perlu, mengingat ia harus mengatasi musim kering kemarau nanti, sebelum berhasil menyelesaikan tugas menumbuh akar.

Di bagian dalam inilah suasana masih tetap lembab, meskipun udara luar kering. Untuk mencegah penguapan air dari pasir terlalu banyak, kotakan ditutup dengan kaca yang pas. Dan diatasnya lagi perlu dibangun atap peneduh yang sepanjang tahun benar - benar dapat menaungi pesemaian berkaca itu dengan mudah.