Advertisement 728 X 90

PASANG IKLAN DISINI BANNER UKURAN 728 X 90 CUMAN 100.000 PER BULAN
Home » » Mengenal Budidaya Tanaman Hidroponik Komersial dengan Pola Green House

Mengenal Budidaya Tanaman Hidroponik Komersial dengan Pola Green House

Sebelumnya kita sudah membahas beberapa artikel tanaman hidroponik rumahan (skala kecil), dan saat ini bagaimana bercocok tanam dengan hidroponik komersial dalam hal ini skala besar. Hidroponik komersial ini lebih banyak digunakan menghasilkan bunga, sayuran, dan buah-buahan sebagai dagangan.

Ada yang dilakukan dalam green house sebagai semacam rumah pemeliharaan, jika cuacanya kurang membantu,, dan ada dilakukan di area terbuka, jika cuacanya sangat membantu.  Hidroponik dalam green house banyak dilakukan di Negara - negara subtropis seperti Eropa, Amerika, Jepang, dan di area tandus seperti Negara Arab, dan Australia Utara. Di negara sendiri yaitu Indonesia, hidroponik komersial tidak memakai green house seratus persen, tetapi di atas lahan setengah terbuka, dengan atas pelindung dari plastik yang terutama melindungi tanaman terhadap air hujan.

Sampai akhir tahun  1983, satu-satunya usaha hidroponik komersial dilakukan oleh Kemfarm ,di desa Cireundeu, Kelurahan Lebakbulus, Kecamatan Cilandak, Wilayah Jakarta Selatan, yang masih bersih udaranya.

Green House sebagai Kebun Beratap
Istilah green house yang diciptakan di Amerika Serikat disebut demikian karena merupakan bangunan tempat menumbuhkan tanaman yang dapat sepanjang tahun hijau terus, meskipun di luar sedang musim gugur atau musim dingin. Atap dan dinding rumah ini dulu terbuat dari kaca, sehingga orang Eropa menyebut beratap kaca itu glass house.

Berbagai Jenis Rumah Kaca "Glass House"
Mengapa orang mau membangun green house dengan susah payah? Karena dengan bangunan itu suhu, kelembaban, cahaya, dan lain keperluan tanaman dapat diatur sampai ke sayuran musim dapat ditanam sepanjang tahun. Dan sayuran ini dapat dijual diluar musim dengan harga selalu berlipat ganda.

Biaya pengusahaan dapat dengan mudah ditutup oleh keuntungan yang diperoleh.

Bentuk green house di negri asalnya bermacam - macam. Ada yang berbentuk los seperti gudang tembakau dan berdiri sendiri di tengah  lapangan terbuka. Ada yang menempel pada dinding rumah, ada juga yang berukuran kecil, sebagai window green house dan sun room., menempel di rumah juga.

Di Negara Jepang, orang mula - mula memakai kaca sebagai atap green house, tetapi setelah ditemukan plastik polivinil klorida pada tahun 1950, mereka beralih memakai plastik ini, yang dikalangan mereka dikenal sebagai agricultural vinyl. Selain lebih murah, bahan ini juga tidak mudah robek dan mampu menahan panas, sehingga cocok dipakai untuk mengurung sayuran  yang akan ditanam pada permulaan musim semi, mendahului musim tanam di ladang biasa.

Sementara diluar suhu udara masih dingin, dan belum cukup membantu,suhu dibawah vinyl house yang sudah dipersiapkan demikian sudah cukup hangat untuk memulai bercocok tanam. Itu dapat terjadi, karena tinggi vinyl house dibuat seminim-minimnya, cukup untuk tidak menghambat menghalangi - halangi pekerja yang berdiri tegak didalamnya saja sehingga mudah memanasi ruangan dengan hanya kecil itu. Ini jelas berbeda dengan ukuran tinggi green house yang biasa dibangun di Eropa dan Amerika.

Dari berbagai jenis bentuk vinyl house yang dibangun di Jepang itu (mulai dari bentuk los beratap baja, beratap melengkung, beratap tiga perempat, sampai bentuk venlo seperti di negri Belanda), yang paling menarik ialah terowongan. Mungkin bentuk ini dapat kita tiru untuk bertanama bawang putih di daerah pegunungan yang malam harinya terlalu dingin sampai tanaman tidak dapat tumbuh dengan baik. Dan bawang merah di dataran rendah pada musim hujan, di luar musim tanam biasa. Tentu harus disesuaikan dengan kondisi setempat.

pasang iklan disini harga cuman 50.000 IDR PER BULAN

0 komentar:

Posting Komentar