Advertisement 728 X 90

PASANG IKLAN DISINI BANNER UKURAN 728 X 90 CUMAN 100.000 PER BULAN
Home » , » Tanaman Hidroponik #5: Pot Bertangki dan Kantong Makanan

Tanaman Hidroponik #5: Pot Bertangki dan Kantong Makanan

Pot Bertangki dan Kantong Makanan
Yang tidak kalah menariknya dalam berbisnis tanaman hidroponik rumah ini ialah penemuan hydro-nik dari plastic oleh Wolfgang Blaicher dari Mannheim, Jerman Barat, yang mencari akal bagaimana mengatasi masalah pengairan, agar sekali memberi dapat awet tahan lama, tidak usah sering memberi berkali-kali lagi.

Blaicher berangkat dari pendapat (berdasarkan kenyataan), bahwa akar tanaman sebetulnya tidak perlu terendam air sampai basah kuyup, Jika basah kuyup malah mati konyol.

Karena itu, air untuk mereka mestinya yang tipis saja di dasar wadah, sehingga cukup jauh letaknya dari ujung akar.

Di tanah kebun biasa juga bukan air yang kuyup yang diperlukan oleh akar tanaman, tetapi kelembaban uap saja, yang menerobos di celah-celah butiran tanah.

Pemakaian Tangki Air
Jika pot tempat tumbuh tanaman dapat dimuat bersama-sama dengan wadah persedian air yang mampu mengalirkan air sedikit demi sedikit sebanyak yang diperlukan untuk mempertahankan permukaan air yang cukup jauh letaknya dari akar tanaman saja, maka akar ini sebenarnya sudah dipenuhi syarat hidupnya, sesuai irama kehilangan air oleh penguapan sehari-hari.

Air dalam tempat persediaan itu dapat tahan lama dipakai sedikit demi sedikit, dalam waktu jangka panjang. Terciptalah kemudian hydro-tank plastic yang dimintakan hak patennya pada semua kantor paten seluruh dunia.

Tangki ini berbentuk silinder seperti tangki minyak kereta rel saja, dengan garis tengah dan ukuran panjang bermacam-macam bergantung pada pot yang akan dilayaninya. Pada salah satu ujungnya  ada lubang sebesar ibu jari, tempat memasukkan air.

Jika sudah terisi penuh, ia dipasang dalam ruangan khusus di wadah pot ( yang memang dirancang secara khusus pula, agar dapat memuat tangki di samping pot) lalu diputar 180 derajat supaya lubang yang semula menghadap keatas itu menghadap ke bawah.

Jelas airnya mengalir keluar membasahi dasar wadah pot. Tetapi tangki harus diputar kembali sedikit, supaya lubangnya agak naik lagi berapa naiknya, bergantung pada berapa tinggi permukaan air yang diinginkan.

Pada tangki itu tercantum skala, dari 0 mm sampai 30 mm. Tinggal memutar saja sehingga angka yang diinginkan menghadap tepat ke atas. Maka air akan menggenangi wadah setinggi angka (dalam mm) yang ditunjukkan itu.

Untuk menyembunyikan tangki, wadah pot berdesain khusus itu mempunyai tutup yang tepiannya tegak, sehingga dapat ditaburi kerikil sampai tidak terlihat lagi bahwa itu tertutup.

Sesudah 2-4 minggu, jika tangki itu dilihat kembali sesudah dibuka tutupnya, dan air teryata sudah hampir habis, tangki cukup diputar saja supaya lubangnya menghadap ke atas saja.

Kemudian diisi dengan air baru sampai penuh, dan diputar lagi sesuai angka pada sekala. Maka ia pun akan bertugas mengairi pot hidroponik sedikit demi sedikit sesuai irama penguapan lagi.

Penemuan Kantong Makanan

Bersamaan dengan pencarian akal, bagaimana caranya mengairi tanaman secara awet itu, ada pula pencairan akan bagaimana caranya memberi makanan yang juga dapat tahan lama. Jadi tidak perlu sering mengangkat pot untuk mengganti cairan makanan lagi.

Terciptalah kemudian “makanan keringan” (pupuk tanaman) yang dibungkus dengan kertas saring tebal seperti teh celup saja. Atau dibungkus dengan cetakan plastic berpori halus, seperti filter plastic untuk menyaring air ledeng kotor itu.

Dengan penemuan kantong the ( orang Jerman menyebutnya Teebeutel) ini, meskipun tidak berisi teh kita tidak perlu lagi menyiramkan larutan makanan setiap kali larutan yang diberikan sebelumnya sudah habis. Cukup memberi air bersih biasa saja, untuk melarutkan bahan kimia dalam Teebeutul yang sudah ditaruh dalam wadah itu. Airnya dapar berasal dari Hydro-tank yang sudah diceritakan di muka.

Umumnya bahan kimia ini dibuat begitu pekat sampai tahan 3-4 bulan. Cukup dengan pengisian air baru setiap 2 seminggu atau 1 bulan saja, jika air sudah surut.

Penukaran ion
Teebutel itu kemudian disempurnakan berupa embalau sintetik yang dimuati penuh dengan semua unsur makanan yang diperlukan tanaman, dalam bentuk ion. Oleh pabrik Bayer di Leverkusen, paket makanan berisi ion ini dipasarkan sebagai Lewatit HD 5.

Kita sudah tahu, bahwa akar tanaman menyerap unsur makanan dalam bentuk ion. Namun ion dalam HD 5 yang tersekap kokok secara kimia itu baru bisa diambil jika ada ion garam (berasal dari air penyiraman) dan ion metabolit (hasil metabolisme) tanaman, yang hadir.

Ada semacam penukaran ion dari embalau ke air (dan sebaliknya), berdasarkan kehadiran ion metabolit yang dikeluarkan oleh akar tanaman. Ion metabolit ini mempunyai  daya pengaturan laju penukaran juga.

Menghambat (waktu tanaman istirahat malam) atau memperlancar (waktu giat - giatnya tumbuh pada siang hari).

"aturan main" ini begitu cermat, sampai tidak mungkin terjadi keadaan gawat, yang membuat akar tanaman merana, gara-gara larutan kimia yang teralalu pekat.
Sebab, HD 5 selalu menyesuaikan pelepasan ionnya dengan keperluan akar tanaman, yang bergantung pada laju metabolismenya. Dan laju ini terlihat pada jumlah banyaknya ion metobolit yang dikeluarkan.

HD 5 itu dapat digunakan secara hemat sampai enam bulan tanpa ada pergoncangan yang menyolok antara kepekatan terlalu tinggi dan kepekatan terlalu rendah. Dengan memakai HD 5 ini (yang dipasarkan dasar pot saja) itu, penyelenggaraan hidroponik dalam pot lebih dipermudah lagi.

pasang iklan disini harga cuman 50.000 IDR PER BULAN

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Advertisement

PASANG IKLAN DISINI BANNER UKURAN 300 X 250 CUMAN Rp. 70.000 PER BULAN